Teks inspiratif (Afifatul Roizatin Nuril Ulya 01 9H)

Pahlawan Covid-19 

   Sejak Covid-19 melanda Indonesia, perawat muda bernama Mbak Halima Aden sudah ditugaskan di Rumah Sakit Gunawan Sukaharjo. Sosoknya yang masih muda berusia 21 tahun itu totalitas sekali dalam melayani pasien. Orang tua beliau sangat mengapresiasi kinerjanya.

   Meski mbak Halima Aden sudah totalitas dalam bekerja, tetap saja di lingkungan pekerjaannya sering diremehkan karena usianya masih dianggap muda dan belum punya pengalaman. Tentu ini membuat Mbak Halima Aden sakit hati. Namun, ia menguatkan tekadnya untuk terus bekerja guna menyembuhkan pasien-pasiennya yang terkena Virus Covid-19. Nasib Mbak Halima Aden ditakdirkan untuk tidak senyaman tinggal di rumah orang tuanya. Sebab, selain di rumah sakit diremehkan oleh orang-orang yang berada di tempat kerjanya, di lingkungan sekitar kontrakannya pun orang-orang sering menjauh melihatnya. Orang-orang ini takut Mbak Halima Aden membawa Virus Covid-19 dan menular kepadanya. Bahkan, Mbak Halima Aden pernah dengar kalau Virus Covid-19 adalah konspirasi.

   Akan tetapi dari semua problem yang dihadapi oleh Mbak Halima Aden, ia tetap untuk fokus bekerja. Bekerja membantu orang-orang yang saat ini sedang membutuhkan jasanya. Beberapa pasien yang sudah dinyatakan sembuh memuji Mbak Halima Aden dan teman-temannya. Katanya, "pahlawan itu ternyata kalian. Kalian yang sudah melayani kami dengan baik dan totalitas!". Mbak Halima Aden berharap, "mudah-mudahan dunia kembali seperti semula". Lebih dari itu, ia berharap agar orang-orang mematuhi protokol kesehatan. Peduli akan kesehatannya.

   Kerja totalitas yang diaplikasikan Mbak Halima Aden memunculkan keikhlasan. Diuji oleh berbagai ujian, ia tetap kuat. Dia lah salah satu pahlawan yang patut kita apresiasi.

Postingan populer dari blog ini